Selasa, 25 Januari 2011

Astaga, Menurut Riset Wanita Inggris Banyak Idap Kanker Payudara!

KANKER payudara merupakan penyakit yang paling ditakuti oleh setiap wanita di seluruh dunia. Berdasarkan sebuah studi terbaru, wanita di Inggris lebih mungkin didiagnosis mengidap kanker payudara daripada sebagian besar negara maju lainnya. Itu terkait dengan gaya hidup tidak sehat kaum hawa di Inggris.

Analisis data yang dikumpulkan oleh organisasi kesehatan dunia WHO menunjukkan, Inggris memiliki tingkat yang lebih tinggi dari penyakit yang berpotensi fatal daripada Amerika Serikat, Australia, Jerman, dan Spanyol.


Dalam analisis tersebut diperoleh perempuan di Inggris memiliki kesempatan lebih tinggi didiagnosa menderita kanker payudara dibandingkan negara lain. Hasil tersebut diperoleh berdasarkan analisis terhadap 10 dari 50 negara yang dinilai oleh para peneliti. Demikian yang disitat dari Telegraph, Senin (24/1/2011).

Para ahli mengatakan, bahwa dari 46 ribu kasus kanker payudara di Inggris setiap tahun bisa dihindari jika perempuan di Inggris mengurangi minum alkohol, makan lebih sehat, atau lebih sering berolahraga.

Pola makan yang tidak seimbang memang dapat memicu kanker payudara. Jika makanan Anda mengandung terlalu banyak lemak, kemungkinan besar Anda beresiko terkena kanker payudara.

Batasilah asupan lemak dari makanan Anda. Diet Anda haruslah seimbang. Makanlah secara teratur agar tubuh Anda tetap mendapat asupan antioksidan untuk melawan hal-hal buruk penyebab penyakit dalam tubuh.

Alkohol merupakan penyebab lain dari kanker payudara. Kebiasaan meminum alkohol berlebihan akan meningkatkan risiko Anda mengidap kanker payudara kapan saja. Jadi, jika Anda memang ingin meminum alkohol, konsumsilah secara terbatas, dan tidak berlebihan.

Lebih dari seperempat wanita yang mengidap penyakit ini di Inggris meninggal karena tingkat ketahanan hidupnya rendah. Profesor Martin Wiseman, penasihat medis dan ilmiah untuk World Cancer Research Fund, yang menyusun studi baru berkata, "Kita tahu bahwa orang di negara berpenghasilan tinggi lebih cenderung kelebihan berat badan, minum banyak alkohol, dan menjadi tidak aktif."

"Ketika Anda melihat daftar tersebut, jelas bahwa negara-negara yang lebih buruk bagi faktor-faktor ini cenderung lebih mendekati kondisi tersebut. Tingkat kejadian yang tinggi di Inggris, Denmark, dan negara-negara berpenghasilan tinggi lainnya. Selain itu, perubahan gaya hidup dapat membuat perbedaan nyata terhadap risiko yang membayangi banyak orang," lanjutnya.

Sarah Woolnough, direktur Cancer Research UK berkata, "Kita tahu bahwa sampai setengah dari semua jenis kanker dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup seperti berhenti merokok, menjaga berat badan yang sehat, dan membatasi minum alkohol. Orang juga dapat mengurangi risiko mereka dengan diet seimbang yang sehat dan tinggi serat, buah, serta sayuran, dan rendah daging merah."

"Semua hal-hal ini, dapat dilakukan bersama dengan olahraga teratur dan menghindari kulit terbakar, dapat mengurangi risiko kanker berkembang,"  imbuhnya.

Wanita Inggris semakin banyak mengidap kanker payudara dalam beberapa dekade terakhir karena menjalani diet yang semakin memburuk, minum alkohol berlebihan, dan jarang berolahraga.

Deteksi dini kanker sudah lebih baik berkat perkembangan teknik alat pendeteksian yang canggih dan meningkatkan kesadaran bagi banyak wanita. Meski begitu, 12 ribu perempuan di Inggris tiap tahunnya masih meninggal akibat kanker, dan menghabiskan sisa hidupnya dengan mengonsumsi obat-obatan dibanding negara-negara Eropa lainnya.

Awal bulan ini, Departemen Kesehatan mengumumkan strategi baru melawan kanker dengan mengucurkan 750 juta poundsterling bertujuan untuk menyelamatkan 5.000 orang nyawa per tahun di Inggris. Caranya dengan memberikan akses yang lebih besar agar bisa berobat ke dokter untuk didiagnosis, dan meningkatkan investasi dalam radioterapi.

WHO, melalui proyek yang disebut GLOBOCAN, mengumpulkan angka-angka pada kejadian dan kematian dari jenis kanker yang paling umum untuk negara-negara di seluruh dunia, serta standar untuk usia dalam rangka membantu perbandingan.

Data yang dianalisis oleh WCRF untuk laporan hari ini menunjukkan, bahwa Belgia memiliki tingkat kanker payudara tertinggi pada tahun 2008, dengan 109,2 kasus per 100 ribu perempuan.

Inggris berada di urutan ke-11, dengan 89,1 kasus per 100.000, tidak seburuk Denmark, Belanda, Israel, Irlandia atau New Zealand, tapi lebih buruk daripada banyak negara terkemuka lainnya, serta negara-negara kurang berkembang di mana gaya hidup kurang aktif. Misalnya, hanya 50 dari setiap 100 ribu wanita mengalami kanker payudara di Estonia dan Montenegro. Inggris menduduki posisi terburuk ke-12 dari 50 negara dalam hal tingkat kanker payudara yang dialami kaum wanitanya.

Kondisi yang sedikit lebih baik untuk laki-laki, di mana Inggris menduduki peringkat 33. Secara keseluruhan, di kedua jenis kelamin, Inggris meraih peringkat terburuk ke-22 dari 50 negara dengan 267 dari setiap 100 ribu orang menderita tumor.

Studi internasional telah menunjukkan, bahwa orang Inggris makan dan minum lebih banyak dari rekan-rekan mereka di banyak negara lain.

Angka terbaru dari Kantor Statistik Nasional menunjukkan, bahwa satu dari tujuh wanita di atas usia 16 tahun minum alkohol lebih dari dua kali lipat per hari yang direkomendasikan setiap pekannya, sedangkan 24 persen perempuan di Inggris diklasifikasikan mengalami obesitas.

Denmark diberi gelar keseluruhan "cancer capital of the world", dan meskipun memiliki catatan yang baik untuk mendiagnosa penyakit tersebut. Berdasarkan WCRF, warga negara itu minum banyak dan perempuan Denmark merupakan perokok berat.

Meg McArthur, Senior Policy and Information Officer, Breakthrough Breast Cancer berkata, "Meskipun statistik ini menunjukkan bahwa kita harus lebih menjaga gaya hidup agar memiliki masa depan yang bebas dari rasa takut terhadap kanker payudara. Penting untuk diingat bahwa lebih banyak perempuan dari sebelumnya yang bertahan karena skrining yang lebih baik, perbaikan gaya hidup, dan kesadaran yang lebih besar."

"Kanker payudara diperkirakan terjadi karena kombinasi dari gaya hidup, faktor genetik, dan lingkungan. Meskipun beberapa faktor risiko yang tidak dapat diubah, perempuan dapat mengurangi risiko mereka dengan kurangi minum, menjaga berat badan yang sehat, dan berolahraga secara teratur."

Kendati memberikan pandangan tentang bahayanya penyakit mematikan ini, tapi Sarah Woolnough, dari Cancer Research Inggris menambahkan, "Membandingkan tingkat kanker kejadian antara negara-negara yang berbeda dapat menyesatkan, karena perbedaan dalam bagaimana data dikumpulkan. Di beberapa negara, seperti Inggris, seluruh penduduk dicatat dalam data. Namun di lain negara, cakupannya jauh lebih kecil, sehingga angka keseluruhan mungkin tidak benar-benar menjadi wakil dari seluruh negara."

"Umur merupakan faktor risiko terbesar untuk kanker, sehingga orang yang berpenghasilan tinggi di mana mereka bisa hidup lebih lama akan cenderung memiliki tingkat insiden (mengidap kanker) yang lebih tinggi," sambungnya.

The National Cancer Director, Profesor Sir Mike Richards mengatakan, "Ada faktor penting yang harus dipertimbangkan ketika melihat angka kejadian kanker, untuk merokok misalnya, alkohol, obesitas, dan pilihan gaya hidup lainnya."

"Kami ingin meningkatkan hasil penelitian kanker. Itu sebabnya kita segera akan mendesak pemerintah untuk meluncurkan kampanye kesadaran pertama untuk kanker, mempromosikan diagnosis dini, dan menyelamatkan lebih banyak nyawa," tutupnya.

source

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Post